, , ,

Dana Saprodi Revitalisasi Apel di Kota Batu Susut Rp 248,2 Juta

oleh -52 Dilihat

Dana Sarana Produksi (Saprodi) Revitalisasi Apel Kota Batu Menyusut Rp248,2 Juta, Pemkot Lakukan Evaluasi

BATU – Pemerintah Kota Batu mengungkapkan adanya penyusutan dana Sarana Produksi (Saprodi) untuk program revitalisasi apel sebesar Rp248,2 juta dari total anggaran semula. Penyusutan ini terdeteksi dalam evaluasi triwulan II 2025 oleh Inspektorat Kota Batu, memicu peninjauan ulang terhadap efektivitas penyaluran bantuan kepada petani.

Rincian Penyusutan Anggaran

  • Anggaran Awal: Rp3,5 miliar (2025)

  • Realiasi Triwulan II: Rp3,2518 miliar

  • Penyusutan7,09% (Rp248,2 juta)

Penyebab Penyusutan

  1. Perubahan Harga Pasar

    • Pupuk organik lebih murah dari perkiraan

    • Bibit apel varietas baru ternyata lebih efisien

  2. Penyesuaian Program

    • Pengurangan peserta dari 350 menjadi 320 petani

    • Alokasi dana dialihkan untuk pelatihan teknologi pertanian

  3. Efisiensi Logistik

    • Distribusi terpusat menghemat biaya transportasi

Saprodi
Saprodi

Baca juga: SPMB Tahap II, Jalur Nilai Prestasi Akademik di SMAN Kota Batu Buka 245 Kuota

Dampak pada Petani

  • Positif:
    ✅ 92% petani tetap menerima paket Saprodi lengkap
    ✅ Penambahan pelatihan pemupukan presisi

  • Negatif:
    ❌ 28 petani baru belum terjangkau program

Langkah Pemkot Batu

✔ Audit Internal oleh Inspektorat
✔ Penambahan Anggaran Rp150 juta untuk perluasan peserta
✔ MoU dengan Universitas Brawijaya untuk pendampingan teknologi

Respons Petani

Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki:
“Meski ada penyusutan, bantuan tepat sasaran. Yang penting kualitas bibit dan pupuk tidak dikurangi.”

Proyeksi Ke Depan

  • Target 2025: 400 hektar kebun apel direvitalisasi

  • Inovasi: Penggunaan drone untuk pemupukan mulai Agustus

Update: Penyusutan tidak termasuk indikasi penyimpangan, melainkan hasil optimalisasi sesuai Permendagri tentang Efisiensi Anggaran.

Pemkot Batu juga berencana mengalokasikan dana sisa tersebut untuk program pendukung ketahanan pascapanen, termasuk pembangunan 2 unit cold storage kapasitas 10 ton di sentra produksi apel. “Ini bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan nilai tambah produk apel Batu sekaligus mengurangi kehilangan hasil panen yang selama ini mencapai 15-20%,” jelas Kepala Dinas Pertanian Kota Batu, Dr. Ir. Ahmad Yani, MM. Langkah ini diharapkan dapat menekan fluktuasi harga dan memperpanjang masa simpan apel lokal.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.