Meriahkan TMII, Kesenian Kota Batu Pukau Hibur Penonton dengan Tarian “Kala Kalam Munyeng”
Berita, Kota Batu- Pemerintah Kota Batu, melalui Dinas Pariwisata (Disparta), terus berinovasi untuk mempromosikan kekayaan seni budaya daerah. Sebanyak 39 seniman dari berbagai sanggar ternama di Kota Batu, seperti Sanggar Banyu Kendi, Sanggar Ken Dedes, Sanggar Sinuba, dan Kisah Rara Jingga, Sanggar Anggoro Laras, berhasil memukau penonton dengan sendratari bertajuk “Kala Kalam Munyeng (Curiga Manjing Warangka Wahyu Mayang Sari)

Baca Juga : 23 Madrasah di Kota Batu Tunggu Penyaluran BOS
Makna Filosofis di Balik Tari “Kala Kalam Munyeng”
Onny Ardianto menjelaskan, “Kala Kalam Munyeng” menggambarkan cita-cita luhur tentang Kisah kepemimpinan Jawa, di mana seorang pemimpin harus mampu memahami aspirasi rakyat dan mengayomi dengan bijak. Pemimpin yang baik adalah yang mampu menjaga, menata, dan membangkitkan semangat rakyat untuk menciptakan kehidupan lebih baik.
Komitmen Kota Batu dalam Melestarikan Seni Budaya
Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda tahunan Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur, dan Kota Batu selalu ambil bagian dengan mengirimkan duta seni terbaiknya. Kota Batu Kembali Gelar Pertunjukan Spektakuler: Tari Kolosal “Rara Jingga” Hadir di Festival Seni Nasional
Setelah sukses memukau penonton di TMII dengan sendratari Kala Kalam Munyeng, Kota Batu kembali mempersiapkan pertunjukan besar-besaran.
Dari TMII ke Panggung Nasional: Kota Batu Konsisten Angkat Budaya Lokal
Kami tidak ingin berhenti di TMII saja. Tari Rara Jingga sendiri terinspirasi dari legenda putri cantik asal Malang yang menjadi simbol kecantikan dan kearifan lokal Jawa Timur. Pertunjukan ini akan melibatkan 50 penari, 15 pemusik gamelan, dan 10 penabuh kendang, menciptakan atmosfer magis yang memadukan gerakan gemulai dengan dinamika musik tradisional.
Sinergi Antara Pemerintah, Seniman, dan Masyarakat
Tak hanya itu, masyarakat Kota Batu turut memberikan dukungan penuh. “Kami bangga melihat anak-anak muda tetap melestarikan tarian tradisional. Tidak Hanya Tari: Workshop dan Pameran Kerajinan Turut Meramaikan
“Ini kesempatan emas untuk memperkenalkan proses kreatif di balik produk-produk unggulan kami,” jelas Onny.
Beberapa karya yang akan dipamerkan antara lain:
-
Batik khas Batu dengan motif gunung dan apel
-
Ukiran kayu berbentuk figur penari tradisional
-
Kerajinan dari batu alam yang menjadi ciri khas kota
Target ke Depan: Go International!
Kami sedang menjajaki kerja sama dengan beberapa festival budaya di luar negeri. Tahun depan, mungkin kita akan lihat tari Batu di Thailand atau Malaysia,” ujarnya bersemangat.