Kota Batu – Update Harga Sembako Jatim Hari Ini: Cabai Keriting & Bawang Putih Melonjak, Simak Daftar Lengkapnya!
Kota Batu- Setiap hari, harga sembako di Jawa Timur mengalami fluktuasi, memengaruhi pengeluaran harian masyarakat. Hari ini, Selasa (5/8/2025), beberapa komoditas seperti cabai keriting, cabai merah besar, dan bawang putih mengalami kenaikan harga. Sementara itu, cabai rawit merah dan daging ayam kampung justru turun. Bahan pokok lainnya relatif stabil tanpa perubahan signifikan.
Baca Juga : Seniman dari Tujuh Negara Tampil di Bantengan Batu
Pentingnya Memantau Sembako
Sembako (sembilan bahan pokok) merupakan kebutuhan dasar rumah tangga yang sangat memengaruhi anggaran belanja. Kenaikan, meski kecil, dapat berdampak pada pengeluaran bulanan keluarga. Oleh karena itu, mengetahui pergerakan sembako sangat penting untuk perencanaan keuangan yang lebih baik.
Apa Saja yang Termasuk Sembako?
Sembako mencakup sembilan jenis kebutuhan pokok, yaitu:
-
Beras (premium & medium)
-
Gula pasir
-
Minyak goreng (curah & kemasan)
-
Daging (sapi & ayam)
-
Telur ayam
-
Susu (kental manis & bubuk)
-
Bawang merah dan bawang putih
-
Gas elpiji & minyak tanah
-
Garam
Selain itu, cabai juga menjadi komoditas penting yang sering memengaruhi inflasi karena harganya yang fluktuatif.
Daftar Harga Sembako Jatim Terkini (5 Agustus 2025, Pukul 09.13 WIB)
Berikut rincian harga sembako di Jawa Timur berdasarkan data Siskaperbapo (Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok):
Bahan Utama
-
Beras Premium: Rp 15.035/kg
-
Beras Medium: Rp 12.973/kg
-
Gula Kristal Putih: Rp 16.464/kg
-
Minyak Goreng Curah: Rp 18.588/kg
-
Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 20.330/liter
-
Minyak Goreng Minyakita: Rp 16.589/liter
Daging & Telur
-
Daging Sapi (Paha Belakang): Rp 118.653/kg
-
Daging Ayam Ras: Rp 31.354/kg
-
Daging Ayam Kampung: Rp 67.679/kg (Turun Rp 592)
-
Telur Ayam Ras: Rp 27.118/kg
-
Telur Ayam Kampung : Rp. 46.007/kg
Bawang & Cabai
-
Bawang Merah: Rp 49.278/kg
-
Bawang Putih: Rp 30.777/kg (Naik Rp 271)
-
Cabai Merah Keriting: Rp 33.763/kg (Naik Rp 1.169)
-
Cabai Merah Besar: Rp 34.724/kg (Naik Rp 395)
-
Cabai Rawit Merah: Rp 32.046/kg (Turun Rp 672)
Susu & Garam
-
Susu Kental Manis (Bendera): Rp 12.478 (370 gr)
-
Susu Bubuk (Indomilk): Rp 41.810 (400 gr)
-
Garam Halus: Rp 9.449/kg
-
Gas Elpiji 3 kg: Rp 19.723
Analisis Perubahan Harga Hari Ini
-
Kenaikan Tertinggi:
-
Cabai Keriting (+Rp 1.169 / 3,59%)
-
Cabai Merah Besar (+Rp 395 / 1,15%)
-
Bawang Putih (+Rp 271 / 0,89%)
-
-
Penurunan Harga:
-
Cabai Rawit Merah (-Rp 672 / 2,05%)
-
Daging Ayam Kampung (-Rp 592 / 0,87%)
-
Apa Penyebab Fluktuasi Harga Sembako?
Harga sembako bisa naik atau turun karena beberapa faktor, di antaranya:
-
Permintaan & Penawaran
-
Jika permintaan tinggi tetapi stok terbatas, harga akan naik.
-
Jika pasokan melimpah, harga bisa turun.
-
-
Cuaca & Musim
-
Cuaca ekstrem (kemarau panjang atau banjir) bisa mengganggu produksi pertanian, mengurangi pasokan, dan mendorong kenaikan harga.
-
-
Kebijakan Pemerintah
-
Regulasi impor, subsidi, atau pajak memengaruhi harga. Misalnya, pembatasan impor bawang putih bisa membuat harganya melonjak.
-
-
Biaya Produksi & Distribusi
-
Kenaikan BBM, pupuk, atau upah buruh bisa menaikkan biaya produksi, yang berimbas pada harga jual.
-
-
Nilai Tukar Rupiah
-
Bahan pokok impor (seperti gula atau susu) akan lebih mahal jika nilai tukar rupiah melemah.
-
-
Distribusi & Logistik
-
Masalah transportasi (macet, kenaikan tarif angkutan) bisa memperlambat distribusi dan mengurangi pasokan di pasar.
-
Tips Berbelanja Hemat di Tengah Fluktuasi
-
Bandingkan harga di beberapa pasar sebelum membeli.
-
Beli dalam jumlah lebih banyak jika sedang turun (misal, cabai rawit hari ini lebih murah).
-
Manfaatkan promo atau diskon di pasar modern.
-
Pantau update harian untuk mengatur anggaran belanja.
Kesimpulan
sembako di Jawa Timur hari ini menunjukkan kenaikan pada cabai dan bawang putih, sementara cabai rawit dan ayam kampung mengalami penurunan. Faktor seperti cuaca, distribusi, dan kebijakan pemerintah sangat memengaruhi perubahan. Dengan memantau perkembangan ini, masyarakat bisa lebih cermat dalam mengatur pengeluaran bulanan.