BRIN dan Pemkot Batu Kembangkan Varietas Apel Unggul Baru yang Adaptif dengan Perubahan Iklim
BATU – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Pemerintah Kota Batu mengembangkan varietas apel baru yang lebih tahan terhadap perubahan iklim dan memiliki produktivitas tinggi. Proyek riset ini dilakukan di Kebun Percobaan Batu sebagai upaya menyelamatkan komoditas ikonis kota tersebut yang terancam penurunan produksi akibat anomali cuaca.
Karakteristik Varietas Baru
🍏 Nama Sementara: Malus domestica “Batu Prima”
🍏 Keunggulan:
-
Tahan suhu tinggi (hingga 32°C)
-
Masa panen lebih cepat (4 bulan vs 6 bulan varietas lama)
-
Produktivitas 35-40 kg/pohon (naik 50%)
🍏 Ketahanan Penyakit: -
Resisten terhadap apple scab
-
Kebutuhan pestisida berkurang 70%
Metode Pengembangan
🔬 Rekayasa Genetik:
-
Penyisipan gen ketahanan dari apel liar Asia Tengah
-
Seleksi genomik berbasis AI
🌱 Uji Adaptasi: -
5 lokasi dengan ketinggian berbeda (700-1.200 mdpl)
-
Pemantauan IoT real-time

Dukungan Pemkot Batu
✔ Anggaran Rp 8,5 miliar untuk 2025-2027
✔ Pembibitan massal di 10 kebun percontohan
✔ Pelatihan 250 petani metode budidaya baru
Tahapan Proyek
📅 2025: Uji terbatas 5 hektar
📅 2026: Komersialisasi awal
📅 2027: Sertifikasi nasional
Potensi Ekonomi:
💰 Nilai tambah Rp 12 juta/hektar/tahun
📈 Ekspor berpotensi tembus 5.000 ton/tahun
Respons Petani:
Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki, Sutrisno:
“Kami antusias! Varietas lama semakin sulit dibudidayakan.”
Keunikan Batu Prima
🌸 Bunga pink (biasanya putih)
🍎 Kulit lebih merah dengan bintik khas
🍯 Rasa lebih manis (brix 14-16)
Info Partisipasi Petani:
📞 UPTD Pertanian Kota Batu
📱 Aplikasi Batu Tani Digital
Inovasi ini diharapkan mengembalikan kejayaan apel Batu yang sempat merosot.
Fakta Historis:
-
Produksi apel Batu turun dari 98.000 ton (2000) ke 22.000 ton (2024)
-
60% petani beralih ke sayur karena ketidakpastian iklim
Pesan Wali Kota:
“Ini bukan sekadar riset, tapi upaya menyelamatkan identitas Kota Batu,” tegas Dewanti Rumpoko.
Dokumentasi:
🌐 Progress harian di YouTube BRIN Official